Mengenal Tuhan Media (bagian 3)

Ilustrasi pageviews. (Sumber: Hongkiat.com)
 Media daring

Pasti pernah melihat judul berita/artikel pada media daring (dalam jaringan/online) yang provokatif dan bombastis, lalu tergoda untuk meng-klik-nya, dan setelah dibaca, isinya ternyata biasa saja, atau bahkan tidak ada yang penting. Rasanya seperti masuk dalam jebakan batman. Itulah yang disebut "demi pageview" alias hanya agar halaman berita/artikel tersebut di-klik.

Belum ada padanan kata pageview dalam bahasa Indonesia. Sejauh ini pun belum ditemukan pengertiannya yang benar-benar tepat untuk mendefinisikan kata tersebut. Tapi, sederhananya barangkali begini: berapa kali satu halaman web/blog dilihat oleh para netter (pengguna internet). Jadi, kalau ada 100 orang meng-klik atau membaca satu halaman artikel ini, maka artinya ada 100 pageview. Kalau 50 dari 100 orang itu meng-klik lagi satu halaman lain, maka total ada 150 pageview.

Pageview itulah yang menjadi tuhan bagi industri media daring --media jenis baru, yang diramalkan Bill Gates, pendiri Microsoft, bakal menggusur media cetak dalam waktu paling lambat 50 tahun mendatang. Maka, awak redaksi tentu dituntut untuk membuat berita/artikel yang tidak cuma penting, tapi juga benar-benar menarik untuk dibaca. Membuat judul yang benar-benar menggoda netter untuk meng-klik berita tersebut pun sepaket dengan hal ini.

Karena itu, dapat dimaklumi (meski sesungguhnya tidak dibenarkan) jika sering dijumpai jebakan-jebakan batman seperti kasus di atas; judulnya heboh tapi isinya biasa. Tujuannya, sekali lagi, demi pageview. Semakin banyak berita/artikel dibuat, apalagi dikombinasikan dengan jebakan batman itu, asumsinya akan meningkatkan peluang menambah jumlah pageview. Strategi meningkatkan pageview juga berkaitan dengan SEO atau search engine optimization alias teknik agar web/halaman web mudah ditemukan melalui mesin telusur seperti Google.

Pageview tentu bukan semata demi kepentingan media yang bersangkutan, melainkan untuk pengiklan. Pemasang iklan pertama-tama akan melihat berapa jumlah pageview sebuah media daring, karena ia akan memastikan seberapa banyak peluang iklannya dilihat pengguna internet, dan tentulah pula seberapa besar peluang produknya laku dibeli orang. Jika media A memiliki 1000 pageview per hari, maka asumsi sederhananya, iklan yang dipasang pun akan dilihat 1000 orang.

Sama seperti rating pada media televisi dan oplah/tiras pada media cetak, pageview juga menentukan keberlangsungan atau hidup-mati sebuah media daring. Semakin banyak pageview sebuah media daring, maka pastilah tarif pemasangan iklannya pun makin mahal. Dengan demikian, semakin banyak pula pendapatan yang diperoleh media tersebut. Asumsi sebaliknya juga sama.

Perlu diingat, media daring sama seperti media televisi, yang tidak memungut biaya sepeser pun dari pengunjung/pengakses (kecuali perangkat komputer/laptop/ponsel/tablet dan akses internet). Jadi, media daring bergantung sepenuhnya pendapatan mereka hanya pada iklan, tidak seperti media cetak yang sekian persennya masih mengandalkan pada hasil penjualan. Maka, satu-satunya yang dibidik media daring ialah pageview; meningkatkan setinggi mungkin pencapaian jumlah kunjungan.

Ilustrasi pageviews. (Sumber: Freemakemoneyadvice.com)


Sedikit berbeda dengan media televisi dan media cetak, untuk mengetahui jumlah pageview media daring lebih mudah dan relatif lebih transparan (bisa diketahui semua orang) serta akurasi datanya lebih terjamin. Ada sejumlah aplikasi atau pun web khusus yang menyediakan informasi statistik atas media daring. Di antaranya, Alexa.com, Google Analytics, Comscore, Polaris (aplikasi berbasis data Google Analytics), dan Statshow.com.

Tetapi, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Alexa.com, misal, yang dapat diakses siapa pun dan kapan pun. Sayangnya, situs tersebut hanya menghitung statistik (pageviews dan jumlah pengunjung) dari user langsung, yakni para pengguna Internet yang memasang toolbar Alexa di browser-nya atau terpasangi cookies Alexa. Padahal, tidak ada data berapa banyak “pengguna Alexa” yang datang ke sebuah web tertentu.[1]

Comscore kebalikan dari Alexa.com. Ia adalah lembaga yang mengukur performance situs dari server-server para Internet Service Provider yang menjadi pintu gerbang masuknya pengguna ke berbagai situs. Tidak peduli user menggunakan browser apa pun, toolbar apa pun, semua aktivitasnya tercatat di server. Data itulah yang diakumulasi dan disajikan sebagai performance sebuah situs. Data seperti ini menggambarkan lebih tepat performance sebuah situs. Sayangnya, tidak murah berlangganan Comscore. Hanya portal-portal besar yang mau merogoh ribuan dolar untuk berlangganan statistiknya.[2] Singkatnya, Comscore lebih akurat tapi data-datanya tidak dapat diakses/diketahui semua orang.

Google Analytics juga relatif lebih akurat dan data-data yang disediakan lebih kompleks, gratis pula. Tidak hanya soal pageview, Google Analytics juga dapat menelusuri pengunjung berdasarkan informasi halaman pengacu, termasuk mesin pencari, iklan, jaringan pay-per-click, email marketing, dan juga tautan yang terkandung dalam dokumen PDF.[3] Sayangnya, ia bersifat personal atau hanya orang/pihak tertentu yang bisa mengakses data-datanya. Sebabnya, untuk mengakses aplikasi tersebut harus menggunakan akun Google dan harus pula tahu username berikut password-nya.

Polaris merupakan aplikasi gratis untuk melihat statistik web/blog melalui desktop. Tapi, statistiknya berbasis data-data dari Google Analytics. Jadi, untuk menggunakannya tentu harus menggunakan akun Google dan harus pula tahu username berikut password-nya.

Statshow.com hampir menyerupai Alexa.com, terutama dalam hal keterbukaan informasi statistiknya. Ia mencatat pageviews harian, bulanan dan tahunan, serta beberapa data lainnya, seperti tingkat kepopuleran global di Internet, rangking di Alexa.com, jumlah pengunjung bulanan, dan lain-lain. Sayang sekali, akurasi datanya agak diragukan. Tapi, kalau untuk sekadar ingin mengetahui perkiraannya, boleh saja. Seperti data pageviews tiga portal di Indonesia, berikut ini: Detik.com: 2,611,942 per hari[4], Kompas.com: 1,339,288[5], dan Viva.co.id: 918,637 per hari[6].

Cukup banyak --bahkan sangat banyak-- cara untuk mengetahui mahluk bernama pageview ini, sehingga pengiklan (atau pun masyarakat umum) sedikitnya punya pengetahuan yang cukup untuk memasang iklan. Caranya pun tidak seeksklusif seperti untuk mendapatkan data rating pada media televisi atau oplah/tiras pada media cetak.

Namun, di luar itu semua, pokoknya cuma satu bagi media daring: "yang penting pageview". Demi pageview, media daring seringkali membombardir publik dengan informasi-informasi yang tidak penting dan bahkan justru cenderung membahayakan. Begitu ada berita heboh tapi sesungguhnya tidak terlalu penting, media-media daring tak henti-henti memberitakannya sampai publik benar-benar jengah. Kalimat kuncinya sama saja: "…selera kebanyakan konsumen akan menjadi tolok ukur utama proses produksi media."

Bersambung ke Mengenal Tuhan Media (bagian 4/selesai)

5 Response to "Mengenal Tuhan Media (bagian 3)"

renaldazwari mengatakan...

artikel ini juga judulnya bombastis... kirain apa bawa-bawa Tuhan... hehe :p

pernah dulu baca twit di tweeter: "Cemburu,Taufik Hidayat Bacok Isterinya", lha, siapa yang gak mau baca coba, atlet bulu tangkis terbaik Indonesia kena kasus percobaan pembunuhan... pasti heboh... pas diliat, ternyata cuma seorang petani bernama Taufik Hidayat =="

selain judul bombastis, biasanya berita yang ditulis juga "menggantung", 3-4 paragraf doang, berita jadi rada gak jelas, tapi biasanya dikasih link lain yang berhubungan... eh, artikel ini iya juga ya... :p tapi yang ini panjang, wajar aja dipotong-potong biar lebih fokus... :D

Adi Pradana mengatakan...

Menarik, pageView memang menjadi hal penting dalam media daring. Visitor makin banyak pageview makin banyak. Blog makin populer dan berpeluang mendapatkan Pengiklan...

Best regard,
Boomberita.blogspot.com

Arief mengatakan...

@renaldazwari, Hahahaha.. Kena jebakan batman ya gan? :p Btw, bener gan, artikel ini dipotong-potong biar lebih fokus. Kalo dijadiin satu, pasti puanjang buangeett.. :)

@Adi Pradana, Kalo pemilik blog ini belum kepikiran dapat iklan gan. Soalnya jarang-jarang juga posting-nya. (Tapi kalo ada sih ga apa2. Hihihi..). Empat artikel ini cuma buat berbagi informasi dan pengetahuan, kali aja bermanfaat. :)

Semar Bingung mengatakan...

Kalau gak salam 'pageview' sama dengan 'penayangan laman/penayangan halaman'.

CMIIW

Arief mengatakan...

@Semar Bingung, Makasih infonya, Gan. Info baru buat ane. Ntar ane cek-cek lagi.

Posting Komentar